Alkhoziny.com — Upacara telah usai. Namun, semangat juang masih berkobar. Tepat pukul 09.00 WIB seluruh warga komplek Tsanawiyyah As-Sholah mengadakan pentas seni drama berjudul “Kemerdekaan Rakyat Indonesia”. Drama tersebut mengisahkan tentang perebutan kemerdekaan rakyat Indonesia dari tangan Jepang. Drama yang berdurasikan 45 menit itu dikemas menjadi dua adegan. Adegan pertama para teman-teman menampilkan Drama Tablo (Jenis drama yang lebih mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan suatu dialog, namun hanya melakukan berbagai gerakan) yang diperankan oleh saudara Luthfi dan Arif. Disusul dengan adegan inti yang dikemas menggunakan drama Farce (Drama yang menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya drama tersebut dagelan). Kisah berawal ketika 3 orang warga Indonesia (Hal ini diperankan oleh Yunus, Adul, dan Fattah) menemukan 2 mayat saudaranya. Mereka kemudian memberitahukan penemuan ini kepada KH. Haysim As’ari (yang diperankan oleh saudara Zainul) untuk meminta fatwa dari Beliau. Sesampainya disana para pejuang bermuyawarah dengan Kyai untuk tindakan selanjutnya agar warga negara Indonesia tidak terus terpuruk digenggaman para penjajah. “Halal bagi kalian untuk menebas darah-darah para pendosa” Itulah fatwa yang diterima oleh para pejuang. Selanjutnya mereka datang ke para koloniel untuk menagih janji mereka selama ini. Tapi, sesampai disana mereka tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Melainkan suguhan pedanglah yang mereka terima. Acara terus berlangsung dengan meriah. Terutama ketika beberapa adegan duel Indonesia dengan Jepang dimainkan. Adegan ini disajikan oleh sahabat Imam Malik, Anas dan Aan (Sebagai pejuang Indonesia) sementara dari pihak Jepang diperankan apik oleh Mu’ad, Ainal, Dimas, Hamim dan Ato’. Upacara dan pembacaan proklamasi sebagai penutup acara. “Alhamdulillah, lega banget ngeliat acara barusan. Ya, gak sia-sia lah latihan temen-temen di jauh-jauh hari kemarin”. Kata Ulul Albab selaku Ketua Komplek As-Sholah “Harapan kami, semoga penonton terhibur dan menjadikan adegan tadi sebagai acuan untuk selalu mengingat jasa-jasa pahlawan terdahulu, lebih-lebih jasa para ulama dan para santri yang turut serta memperebutkan kemerdekaan. Dan inilah persembahan sederhana kami untuk negri yang kami cintai” imbuhnya. (Ilham) Post navigation Frisas Gelar Pemilihan Ketua Baru Kemplek Dar As Sa’adah Gelar Pelantikan Pengurus Baru