Alkhoziny.com — Organisasi Forum Ikatan Santri Asal Sampang (FRISAS), rayakan hari lahir (Harlah) yang ke 6 di Mojoagung, Jombang seusai ziarah ke makam Gus Dur, Jum’at (12/5).Sebanyak 60 anggota Frisas, mengikuti kegiatan ziarah makam Gusdur dan makam Syeikh Jumadil Kubro (kakek Sunan Ampel), Mojokerto. Sekitar jam 08:30 mereka sudah berkumpul di Desa Siwalan Panji, kec. Buduran kab. Sidoarjo dan setelah 30 menit kemudian meluncur menuju Kota Santri, Jombang.Sesuai rute yang telah disepakati bersama, ada tiga lokasi yang menjadi rute ziarah Frisas. Makam syaikh Jumadil Kubro Mojokerto, Makam Gu Dur Jombang dan terakhir Alun-alun Mojoagung untuk merayakan Harlah. Pada pukul 11:30 Frisas sampai di makam Troloyo. Makam Troloyo adalah makam dari “puser” walisongo yang merupakan penyebar agama Islam di tanah Jawa, yaitu komplek pemakaman yang terkenal dari makam Syeikh Jumadil Kubro dan Syeikh Abdul Qodir Jailani. Komplek pemakaman yang berada di Troloyo ini sering menjadi tujuan wisata religi, terlihat pada saat Frisas sampai di lokasi tidak sedikit bis pariwisata yang parkir dan rombongan berjalan kaki menuju komplek pemakaman. Disepanjang jalan menuju lokasi pemakaman berjajar penjual makanan olahan daerah dan terlihat juga penjual perlengkapan ibadah untuk buah tangan para wisatawan, seperti peci dan beberapa topi buatan daerah setempat. Seusai shalat jumat, perjalanan dilanjutkan menuju makam Gus Dur yang terletak di komplek Pondok Pesantren Tebuireng Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Di tempat ini terdapat beragam kerajinan rakyat yang dijual di pasar tradisional yang berada di sekitar makam. Bukan hanya itu, Tebuireng juga sedang berbenah diri dengan membangun Museum Islam Hasyim Asya’ari. Museum Islam Hasyim Asy’ari berada tidak jauh dari Pondok Putri Tebuireng dan Kampus Universitas Hasyim Asy’ari. Untuk saat ini Museum tersebut belum dibuka untuk umum dan baru memasuki tahap akhir pembangunan. Semua anggota Frisas melaksanakan sholat Ashar di salah satu Mushollah di kawasan Tebuireng. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju Alun-alun Kota Mojoagung. Setelah sholat maghrib dan menghilangkan penat, anggota Frisas berkumpul di tengah-tengah Alun-alun Mojoagung menggelar Harlah Frisas dengan konsep sederhana. Kesederhanaan itu terlihat saat prosesi potong kue kek tiga susun yang dilakukan ala santri yang sedang kiriman. Senda tawa terpancar dari tiap anggota Frisas, bahkan warga yang kebetulan disana pun juga ikut tertawa lantaran kue kek yang terdiri dari tiga susun indah, sekejap lenyap oleh para santri. Menariknya sebelum kue dipotong semua anggota menyanyikan sebuah lagu Potong Kue namun sudah dirubah ala santri. “Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah berkah semuanya, berkah segalanya, berkah selamanya !” begitulah lirik lagu yang mereka nyanyikan. (Ismail/LP2A) Post navigation Kemplek Dar As Sa’adah Gelar Pelantikan Pengurus Baru Tahun Baru yang Ditunggu-tunggu Santri Al Khoziny