Sebagus – bagusnya manusia ialah orang yang mencari ilmu serta mengamalkan dan menyebarkannya. Namun akhir – akhir ini banyak kita rasakan sebagian para penganut ilmu tidak memperoleh manfaat dari ilmunya, padahal mereka telah bersungguh – sungguh dalam belajar tapi hal ini dikarenakan metode serta penerapan yang salah dalam proses belajar. B anyak para pelajar khususnya para santri yang tidak memperoleh barokah dan manfaat dari ilmu yang mereka pelajari, semisal tidak mengamalkan atau tidak menyebarkan (mengajar) ilmu yang mereka peroleh. Hal itu terjadi lantaran cara mereka menuntut ilmu salah. Syarat – syarat menuntut ilmu dengan baik yang seharusnya mereka jalakan malah ditinggalkan. وكل من أخطأ الطريق ضل ولا ينال المقصود “Setiap orang yang salah jalan pasti akan tersesat dan tidak sampai tujuan” Melihat kutipan kitab ta’lim mutaallim di atas kita bisa menggambarkan bahwa setiap orang yang menuntut ilmu haruslah berhati – hati dalam segala hal terutama dalam menjaga muru’ah / tatakrama terhadap guru (kiai atau ustad) maupun kepada teman- teman santri yang senasib dan seperjuangan dipesantren. Para pelajar (santri) tidak akan memperoleh ilmu manfaat apabila mereka tidak mau menghormati atau memuliakan guru dan ilmu. Sayyidina Ali Karromallahu Wajhah berkata “Aku adalah budaknya orang yang mengajariku walau hanya satu huruf ”. Tatacara menghormati guru sangatlah penting untuk diperhatikan. Misalnya seorang murid tidak berjalan di depan gurunya, tidak duduk di tempatnya, tidak memulai bicara kecuali dengan izinnya. Dan juga tidak banyak bicara dihadapannya, tidak bertanya bila guru sedang capek atau bosan, harus menjaga waktu yang tepat untuk bertanya. Seorang santri harus mencari kerelaan hati gurunya, harus menjauhi hal–hal yang menyebabkan gurumurka, dan juga mematuhi perintahnya selama tidak bertentangan dengan syariat agama. Termasuk prilaku yang mengormati guru, ialah menghormati putra–putrinya dan orang yang ada hubungan kerabat dengannya. Syekh burhanuddin bercerita “Bahwa seorang pembesar negri bukhara’, duduk di dalam suatu majlis pengajian. Ditengah–tengah pengajian beliau sering berdiri lalu salah satu dari temannya bertanya mengapa berbuat demikian dia menjawab “sungguh purtra guruku sedang bermain di luar, oleh karna itu jika aku melihatnya aku berdiri untuk menghormatinya”. Maka bagi penuntut ilmu harus mempunyai akhlaqul karimah. Jangan sampai tidak punya akhlaq, apalagi sampai menjahili guru atau putra-putrinya, dijamin tidak bakal barokah ilmunya. Di samping menghormati guru para pelajar juga harus menghormati ilmu seperti halnya menghormati kitab. Seorang penuntut ilmu sangat di anjurkan memegang kitab dalam keadaan suci (mempunyai wudlu’). Imam Syamsul A’immah Al–Halwany berkata “Aku memperoleh ilmu karna aku menghormatinya, aku mengambil kitab kecuali dalam keadaan suci “ Imam Zarkasy pernah sakit perut, namun beliau mengulang-ngulang belajarnya dan berwudlu’ sampai 17 kali karna beliau tidak mau belajar kecuali dalam keadaan suci. العلم نور و الوضوء نور فيزداد نور العلم به “Ilmu itu cahaya dan wudlu’ juga cahaya sedangkan cahaya ilmu tidak akan bertambah kecuali dengan wudlu’ “ Para penuntut ilmu juga di anjurkan untuk tidak menaruh kitab sembarangan, semisal melatakkan kitab di dekat kakinya. Apabila perbuatan tersebut tidak ada unsur meremehkan maka tidak apa–apa, tapi lebih utama diletakkan di tempat yang pantas. Termasuk menghormati ilmu ialah menghormati teman dan orang yang mengajar. Para santri harus mengasihi dan menyayangi apalagi kepada guru, supaya ilmunya manfaat. Dan para santri dianjurkan senantiasa mendengarkan pelajaran dengan rasa hormat, meskipun sudah berulang kali mendengarkan pelajaran tersebut. من لم يكن تعضيمه بعد ألف مرة كتعضيمه في أوال مرة فليس بأهل العلم “Barang siapa yang tidak menghormati atau memperhatikan suatu masalah (pelajaran)walaupun ia pernah mendengarnya seribu kali maka ia bukan termasuk ahli ilmu” Maka dari itu hormatilah dalam segala hal yang berkaitan dengan ilmu, agar ilmu kita manfaat dan barokah fiddun ya wal akhirah. Sebagian ulama’ mengatakan : “Bahwa menghormati itu lebih baik daripada mentaati, karna manusia tidak di anggap kufur karna bermaksiat, tapi dia menjadi kufur karna tidak menghormati atau memuliakan perintah ALLAH” الله أعلم Oleh : MSyarifuddin ( Anggota LP2A ) Terima Kasih Sudah mengunjungi Website Resmi LP Alkhoziny Buduran Sidoarjo Post navigation Santri, Siaplah Untuk Dibenci Lelaki Pintar, Wanita Shalehah Kemajuan Negara